Ada 6 Pertimbangan, Menangkal Pinjol Nakal


Banyaknya masyarakat terjerat pinjaman online memang sangat meresahkan. Walau begitu, sejatinya transaksi pinjam-meminjam ini terjadi karena adanya kesepakatan dari kedua belah pihak, penyedia pinjaman maupun penerima pinjaman. 

Bagi penyedia pinjaman yang ‘nakal’, pemerintah melalui Satgas Waspada Investasi (SWI) terus melakukan pembenahan. Di sisi lain, bagi peminjam, ada hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan transaksi. 

“Kenali kebutuhan sebelum melakukan peminjaman. Selain itu, juga hitung kemampuan untuk melakukan pembayaran secara tepat waktu,” kata Irhamsah beberapa waktu lalu. 

Lalu, apa saja sih yang sebaiknya menjadi pertimbangan sebelum melakukan peminjaman? Berikut, 6 hal yang sebaiknya menjadi pertimbangan sebelum mengambil pinjaman.

  1. Tujuan meminjam: Ini adalah pertimbangan utama, apakah pinjaman benar-benar dibutuhkan dan untuk apa pinjaman tersebut. Sebab bila tidak ditentukan sejak awal, bisa-bisa pinjaman malah tidak produktif dan hanya menjadi beban di kemudian hari. 
  1. Dana yang dibutuhkan: Berapa dana yang sebenarnya dibutuhkan? Ada baiknya untuk meminjam mesti disiplin dengan rencana. Misalnya kebutuhan Anda adalah Rp 10 juta, tetapi berpikir bahwa Anda meminjam Rp12 juta. Pertimbangannya Rp 2 juta dipakai untuk dana cadangan. Meski terlihat logis, tetapi perlu diingat, bahwa dana tersebut adalah pinjaman yang harus dikembalikan beserta bunga. 
  1. Sumber tempat Pinjaman: Jangan tergiur dengan tawaran yang bombastis. Misalnya bunga rendah dan proses cepat. Namun pertimbangkan dengan matang, siapa lembaga tempat Anda meminjam. Teliti keabsahannya, legalitasnya hingga testimoni dari rekan atau sejawat yang pernah melakukan pinjaman di lembaga tersebut. Hati-hati dengan lembaga tak resmi yang seringkali mengecoh. 
  1. Pertimbangkan Agunan: Pemberi pinjaman ada yang mensyaratkan dengan menggunakan agunan atau jaminan. Nah, sebelum memutuskan melakukan transaksi, pertimbangkan secara matang tentang pengembalian agunan tersebut, apakah tanpa syarat tertentu bisa sudah lunas utangnya, atau tidak. Ingat, nilai agunan biasanya di atas jumlah utang yang diberikan. 
  1. Rencana  Pembayaran: Hal ini terbilang krusial, karena Anda juga harus mempertimbangkan kelancaran usaha dengan matang Tujuannya, agar sinkron antara pendapatan dengan waktu pembayaran. Jangan sampai pinjaman tidak produktif lantaran rencana bisnis tidak berjalan sempurna. Akibatnya bila telat melakukan pembayaran akan dikenakan denda. Lebih celaka lagi bila tak mampu bayar, maka asset Anda akan diambil. 
  1. Mitigasi Risiko: Sekali lagi, sebelum melakukan transaksi pinjaman, perhitungan risiko-risiko yang terjadi dengan melihat kemampuan. Pertimbangkan juga soal kredibilitas dari pemberi pinjaman. 
copyright © cekfintech.id 2024