Amankah Bertransaksi dengan Uang Digital?


Manusia terus menerus menemukan cara baru untuk melakukan transaksi. Dimulai pada zaman prasejarah, dengan barter dan perdagangan. Akhirnya, manusia mengubah logam mulia seperti emas dan perak menjadi koin untuk mata uang. Kemudian datanglah uang kertas—uang tunai. Kemudian mulai menukar uang kertas dan koin dengan potongan plastik dalam bentuk kartu kredit dan debit.

Cara membayar sesuatu masih berubah. Sekarang Anda dapat membayar kopi pagi Anda atau mengirim jutaan rupiah ke seluruh dunia dengan telepon Anda.

Konsumen semakin nyaman dengan gagasan masyarakat plastik, di mana telepon dan plastik berkuasa. Uang tunai mungkin masih menjadi raja untuk saat ini, tetapi, semakin banyak toko, bisnis, dan bahkan bank tidak lagi berurusan dengan uang tunai.

Sementara uang tunai mungkin kurang aman dalam beberapa hal sehingga kini berbondong-bondong lembaga keuangan tak lagi bersandar pada uang kas sebagai pembayaran. Istilahnya kini adalah cashless society.  

Bahkan perkembangannya semakin menjanjikan. Kini era baru memasuki uang digital. Sebut saja Bitcoin yang digadang-gadang sebagai mata uang global masa depan karena berlandaskan cryptocurrency. 

Meski begitu, mata uang digital memiliki risikonya sendiri. Karena informasi dan akun digital kami disimpan oleh lebih banyak bank, pengecer, dan penyedia pembayaran, kami menjadi lebih rentan terhadap kebocoran informasi tersebut.

Pada tahun 2017 misalnya, terjadi pelanggaran Equifax pada tahun 2017  yang mengekspos data akun lebih dari 143 juta pelanggan, termasuk nama, nomor Jaminan Sosial, nomor kartu kredit, dan dokumen dengan informasi pribadi.

Karena banyak konsumen mulai mengelola uang mereka secara eksklusif di ranah digital, mendengar data pribadi tersebut bocor, jelas menjadi petaka tersendiri. 

Faktor keamanan peretasan data diri inilah yang kemudian menjadi isu utama pada transaksi uang digital di masa depan. Jika dahulu perampok bank lebih menakutkan bagi lembaga keuangan maupun nasabah, kini peretas data lebih menakutkan lagi karena bukan hanya soal duit yang diambil tetapi data diri nasabah. (*)

copyright © cekfintech.id 2024