Bagi Anda yang ingin berinvestasi di pasar modal, selain perlu modal berupa dana, yang tak kalah penting adalah memahami aturan dalam investasi itu. Selain itu perlu juga memahami portofolio saham yang bisa memberikan keuntungan sesuai harapan.
Agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari, ada baiknya memperhatikan 5 hal berikut.
- Sebelum membeli saham pada suatu perusahaan (emiten), cari perusahaan yang untung. Artinya Perusahaan itu memiliki pertumbuhan laba positif. Perusahaan juga mesti stabil dalam hal pendapatan dan labanya. Perhatikan dalam rentang 10 tahun terakhir. Salah satu yang perlu dicermati pos arus kas dan aktivitas operasional. Kalau arus kas dekat dengan net income, ini menjadi indikasi perusahaan itu baik.
- Perhatikan liquidity dari saham itu. Liquidity di sini maksudnya adalah saham yang sering diperdagangkan. Misalnya ada saham yang nilainya bagus, tapi jarang diperdagangkan di bursa. Salah satu yang bisa jadi patokan adalah saham-saham yang aktif diperdagangkan, misalnya dalam LQ45. Indikator lain, coba lihat saham-saham yang berkapitalisasi pasar besar atau blue chip.
- Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa, bisa juga dilihat dari laporan keuangannya. Ini untuk melihat bagaimana kinerja manajemen dari perusahaan itu. Kalau net incomenya positif namun nilai cash-nya minus, ini mengindikasikan manajemen perusahaannya kurang bagus. Sebaliknya, bila net incomenya positif dan cashnya juga positif, manajemen perusahaan itu terbilang baik.
- Indikator lain adalah Rasio Debt to Equity Ratio (DER). Hal ini untuk melihat rasio utang perusahaan atau rasio hutang terhadap ekuitas atau rasio keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas.
- Berikutnya, coba cermati nilai Return on Equity (ROE). Pilihlah saham dengan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) di atas bunga bank. Sebagai contoh jika bunga kredit dari bank 11 persen, maka ROE saham yang dipilih harusnya lebih tinggi dari itu.