Kenali 5 Ciri Investasi Bodong


Kesadaran investasi mulai tumbuh seiring meningkatnya jumlah investor. Namun peningkatan ini tidak luput dari tindakan nakal oknum yang membahaya investor yakni dengan kehadiran investasi bodong. Salah satu cara menghindari investasi bodong dengan mencermati profil perusahaan. Ada beberapa ciri-ciri yang bisa cermati oleh investor retail terutama investor di tingkat pemula. 

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menyebutkan umumnya investasi bodong menawarkan profit atau keuntungan terlalu tinggi dalam waktu yang cepat. Menurutnya, investor harus bisa mengkritis hal tersebut dan tidak mudah tergiur.

Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi, ada baiknya memperhatikan hal berikut:

  1. Legalitas usaha. 

Legalitas dalam hal ini menyangkut perihal perizinan dari perusahaan atau lembaga tersebut. Produk investasi, tidak dapat dijual atau ditawarkan bila tak mendapatkan izin resmi dari otoritas yang menyangkut produk tersebut. Maka itu, setiap kali mendapatkan tawaran investasi, jangan sungkan tanyakan mengenai aspek legalitas dari produk tersebut. Saat ini, OJK mengawasi produk investasi yang menyangkut industri keuangan meliputi industri pasar modal, perbankan, asuransi, multifinance. Lalu untuk  perdagangan berjangka dan komoditi diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan.

  1. Keuntungan yang tidak wajar

Jika Anda berinvestasi, jamak terdengar adagium, high risk high return.  Pernyataan itu bisa menjadi salah satu pengingat awal jika hendak berinvestasi. Maka dari itu, bila ada produk investasi yang menawarkan pendapat tinggi dengan modal kecil, perlu diwaspadai. Meski begitu, ada pula yang justru memanfaatkan adagium tersebut dengan mengiming-imingi return  yang tinggi dengan modal besar. Nah kalo ini yang terjadi, kembali pertimbangkan. Misalnya, jika bunga deposito perbankan berkisar di 5% per tahun, lalu ada investasi abal-abal yang memberi keuntungan hingga 10% per bulan atau 120% per tahun, bisa dipastikan itu investasi bodong karena memberi pengembalian tak wajar. 

  1. Underlying Asset tak Jelas

Sebelum investasi, bisa ditanyakan, apakah punya  aset dasar atau underlying asset yang jelas? Bila tidak, patut dicurigai bahwa ini investasi bodong.  Misalnya, reksa dana saham memiliki aset dasar berupa saham. Jadi, dana para investor yang ditanamkan di produk reksa dana saham akan dikelola oleh manajer investasi di saham agar bisa tumbuh dan menghasilkan keuntungan. 

  1. Risiko yang disembunyikan

Setiap langkah memiliki risiko, pun demikian ketika berinvestasi. Maka tanyalah dengan detail, apa risiko yang kemungkinan terjadi bila Anda mengambil produk investasi tersebut. Biasanya, para penyedia investasi bodong, lebih menonjolkan return yang tinggi, tanpa diimbangi risiko yang mungkin terjadi. 

  1. Mengandalkan Anggota Baru

Jika keuntungan disyaratkan dengan penambahan jumlah anggota, Anda patut curiga. Pasalnya, cara ini biasa disebut dengan investasi skema ponzi, dimana keuntungan diambil dari penambahan dana anggota baru, bukan dari hasil usaha. 

Itulah lima ciri-ciri investasi bodong yang perlu Anda ketahui agar terhindar dari jebakan penipuan berkedok investasi. Selain memahami ciri-ciri investasi bodong di atas, pastikan juga untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sebelum Anda membuat keputusan tentang tawaran investasi yang mencurigakan. Memanfaatkan mesin pencari di internet untuk meriset manakala ada informasi yang sudah pernah dilontarkan oleh orang lain tentang investasi tersebut.

copyright © cekfintech.id 2024