Lebih Praktis Pembayaran Menggunakan QRIS


Penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran sudah semakin banyak ditemui dalam transaksi pembayaran di berbagai toko atau merchant. Hal ini karena QRS memberikan banyak keuntungan, baik bagi konsumen maupun merchant

Bagi konsumen, penggunaan QRIS juga memudahkan. Siapa saja yang memiliki ponsel dengan kamera dan konektivitas data, serta akun pembayaran elektronik dapat melakukan pembayaran melalui QRIS. Keuntungan lain, aplikasi QRIS membuat transaksi berlangsung cepat dan mudah, just scan and pay. Tidak hanya itu, konsumen juga tidak perlu repot membawa sejumlah uang tunai, tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang. Dan paling penting lagi adalah jaminan keamanan karena semua semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia. 

Namun demikian, konsumen harus membudayakan untuk menggunakan pembayaran QR dan memverifikasi keakuratan setiap melakukan pembayaran, yaitu memastikan bahwa nama merchant yang ditampilkan pada aplikasi pembayaran mereka sesuai dengan nama merchant yang ditampilkan di atas label QRIS. Keuntungan lainnya yang tidak kalah penting adalah, tidak ada pungutan biaya atas penggunaan QRIS dalam setiap transaksi.

Bagi Merchant, penggunaan QRIS memberikan manfaat berikut : 

1) Ada potensi peningkatan penjualan karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun,

2) Praktis karena cukup satu QRIS,

3) Mengurangi biaya pengelolaan kas dan transaksi tercatat otomatis, bisa dipantau setiap saat, 

4) Terhindar dari uang palsu, 

5) Tidak perlu repot menyediakan uang kembalian,

6) Mencegah dari kecurangan pembukuan transaksi tunai, 

7) meningkatkan branding, dan

8) membangun informasi credit profile untuk memperoleh pinjaman/kredit.

Selain menguntungkan, namun pengguna QRIS juga perlu memperhatikan hal berikut:

  1. Membutuhkan jaringan internet saat transaksi berlangsung. Naulu Huda, ekonom  Institute for Development of Economic and Finance (Indef), mengatakan bahwa konektivitas internet yang belum merata, khususnya di luar Jawa, menjadi kendala dalam penerapan QRIS (Republika, 19/9/19).
  2. Belum semua merchant menerima QR Payment sebagai metode pembayaran.
  3. Masih adanya peluang Scam/Penipuan. Meskipun diakui memiliki tingkat keamanan baik, peluang terjadinya scam masih ada. Misalnya membuat pemindaian QR code justru mengarah ke situs tertentu,  sehingga dapat mengarah pada pencurian akun dan data rekening. Baiknya menggunakan pemindai yang memiliki fitur pengamanan.
  4. QRIS masih menggunakan satu PIN. Hal ini satu sisi memudahkan, namun juga berisiko. Kelalaian pengguna kadang membuat orang lain bisa mengetahui PIN pengguna dan berdampak pada penggunaan illegal.
  5. Konsumen sulit mengenali QR code asli atau palsu. Dampaknya adalah konsumen akan diarahkan pada QR code ke situs tertentu yang berbahaya. 
  6. Peluang Virus dan Malware. Transaksi online rentan adanya virus dan malware. Dalam beberapa laporan diprediksi masih ada sekitar 23 persen virus dan malware yang tersebar dalam QR code. 
copyright © cekfintech.id 2024