Mana Investasi yang Cocok Buat Anda?


Pandemi Covid-19, mengubah pola pikir kaum milineal. Seperti diutarakan Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari, sepanjang tahun 2020 lalu, minat untuk berinvestasi mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat. 

“Pertama adalah banyaknya waktu luang yang dimiliki oleh milenial yang membuat mereka suka mencari berbagai informasi. Salah satunya informasi yang banyak dicari adalah seputar investasi dan saham,” ujarnya dalam Focus Group Discussion Tren Investasi di Masa Pandemi yang disiarkan secara virtual, akhir 2020 lalu seperti termuat Kompas.com (22/12/2020). 

Minat investasi tersebut tak terlepas dari rasa aman dan nyaman untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan. Maka, sebelum berinvestasi, bagi pemula, ada baiknya mengenal beberapa produk investasi yang tepat dan cukup populer di Indonesia.

1. Deposito

Produk investasi ini tak ubahnya dengan tabungan. Risikonya terbilang rendah. Meski begitu, bila dibandingkan dengan tabungan, ada perbedaaan yang mencolok, yaitu dari suku bunga dan waktu jatuh tempo. Biasanya deposito memiliki suku bunga lebih tinggi ketimbang tabungan. Namun waktu jatuh tempo tidak dapat diambil sewaktu-waktu sepertihalnya tabungan. 

2. Emas

Bagi yang ingin memiliki produk investasi fisik, bisa melirik emas. Mirip deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun perlu diingat, bila emas yang jadi pilihan, jangan memilih emas perhiasan, tetapi emas batangan, sebab nilai emas batangan murni dihitung dari beratnya. Tetapi, perlu diingat, karena emas ini berbentuk benda, maka Anda perlu menyiapkan kotak atau deposit box di bank. 

Namun demikian, kini juga sudah mulai tersedia aplikasi-aplikasi yang menawarkan investasi untuk membeli emas. Perlu diingat, jika ingin membeli emas melalui aplikasi, pastikan lembaga tersebut terdaftar di OJK. 

3. Saham

Ini yang cukup populer saat ini. Produk investasi berupa saham. Bagi pemula ada baiknya pelajari dulu secara detail sebelum terjun investasi saham. Investasi ini cenderung risiko tinggi, namun memberikan imbal yang juga tinggi. 

Return investasi saham biasanya berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri. Dividen sendiri diambil dari return yang diperoleh perusahaan. Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya. Beberapa perusahaan justru memilih menggunakan return yang didapat untuk mengembangkan bisnisnya.

4. Reksadana

Apa itu reksadana? Secara sederhana, reksa dana adalah sebuah instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal. Reksadana sendiri terbagi menjadi 5 jenis. Kelima jenis reksadana ini meliputi reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran dan reksa dana index.

Setiap jenis reksa dana memiliki potensi dan risiko yang berbeda beda. Untuk risiko terendah ada reksa dana pasar uang. Sedangkan untuk potensi return terbesar dengan risiko yang juga tidak kalah tinggi, Ada bisa memilih reksadana saham.

6. Peer to Peer Lending

Dalam peer to peer lending, pada dasarnya Anda meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang membutuhkan, baik itu individu ataupun badan usaha. Sama seperti pinjaman dari bank, return jenis investasi ini berasal dari bunga pinjaman yang telah disepakati bersama.Suku bunga peer to peer lending banyak yang menawarkan hingga 18% per tahunnya. Walau demikian, sebelum berinvestasi, pastikan bahwa perusahaan fintech  tersebut mendapatkan izin dari OJK sebagai otoritas yang mengatur di Indonesia.

copyright © cekfintech.id 2024