Memitigasi Fraud Sambil Memodernisasi Untuk Masa Depan Digital Ritel


Ditulis oleh: Paul Fabara, Visa Chief Risk Officer

Covid-19 telah meninggalkan perubahan yang permanen di dunia kita, terutama di industri ritel.

Menurut sebuah survei yang baru dikeluarkan oleh Visa dan Wakefield, hampir setengah dari konsumen global berbelanja online yang merupakan akibat dari pandemi, dan lebih dari seperempatnya akan berbelanja baik sepenuhnya atau hampir sepenuhnya secara online pada musim liburan ini. Pertumbuhan e-commerce akan terus berlanjut di tahun 2021 dan seterusnya. Ritel telah beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen ini dengan berinovasi opsi belanja online dan offline, tetapi mereka sekarang juga harus mempertimbangkan cara untuk melindungi diri mereka sendiri dan pelanggan mereka dari fraud di dunia yang semakin digital.

Evolusi E-Commerce

Tren belanja online terbukti secara global telah terjadi baik di negara maju maupun berkembang. Terlepas dari pengalaman e-commerce yang nyaman, peningkatan penjualan online juga membuka kesempatan baru bagi pelaku fraud. Antara Maret dan April 2020, Visa mengamati peningkatan pelaku fraud yang membuat penjual-penjual online yang memiliki nama terkait dengan “Covid” untuk mengelabui konsumen agar membeli produk yang tidak ada. Selain itu, ada peningkatan serangan skimming, di mana kode JavaScript yang berbahaya disusupkan ke situs web komersial dan penyedia layanan, yang memungkinkan pelaku fraud mengumpulkan informasi pembayaran pelanggan yang sensitif. Pada bulan April saja, Visa mengidentifikasi setidaknya 90 situs web ritel yang disusupi, membuka akses kepada pelaku ke alamat penagihan, nomor akun, tanggal kedaluwarsa, dan CVV2 dari formulir pembayaran online.

Penjual retail harus mencari solusi yang mengidentifikasi titik lemah dalam proses pembayaran digital mereka, mempertimbangkan alat pengujian akun untuk mengurangi skimming online dan menawarkan opsi yang disesuaikan untuk konsumen mereka.

Beli Online Dan Ambil Di Toko: Jalan Tengah Terbaik

Buy online and pick up in store (BOPIS) atau beli online dan ambil di toko merupakan salah satu pilihan bagi penjual dengan operasi online maupun toko fisik. Pelanggan dapat menikmati kenyamanan dan fleksibilitas belanja online tanpa pusing soal logistik, seperti waktu pengiriman yang lama, pengiriman balik jika diperlukan, dan penerimaan barang yang rusak dalam perjalanan. BOPIS juga menawarkan pengalaman nirsentuh (contactless) yang lebih banyak bagi pembeli, itulah sebabnya penelitian Visa  menunjukkan 25% konsumen di seluruh dunia telah menggunakan opsi ini untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai.

Spesifikasi industri yang terkini, EMV 3-D Secure, dapat membantu mengamankan saluran ini. Konsumen mendapat manfaat dari pembayaran yang lebih cepat dan lebih aman saat melakukan pembelian di perangkat yang terhubung ke internet, sementara penjual menikmati lebih sedikit pembayaran yang ditolak, tingkat otorisasi yang lebih tinggi, dan lebih sedikit fraud.

Mengoptimalkan Pengalaman dan Keamanan Berbelanja Dalam Toko

Sebagai akibat dari pandemi, lebih banyak perhatian diberikan pada kesehatan dan keselamatan pribadi yang berkaitan dengan pembayaran. Visa melihat lonjakan penggunaan contactless dan tap to pay di antara pemegang kartu, dan secara global, penetrasi tap-to-pay meningkat di hampir 60 negara antara Q2 dan Q3.

Namun, penelitian kami menunjukkan banyak bisnis — termasuk 87% bisnis kecil — belum memiliki solusi manajemen fraud. Rata-rata, hanya 1 dari 3 responden survei yang dilakukan oleh Visa dan Forrester merasa sangat siap untuk memenuhi prioritas utama manajemen risiko, dengan menyebut identifikasi dan mitigasi risiko sebagai dua tantangan utama. Kurangnya kesiapan membuat bisnis dan konsumen terkena serangan siber, dan bisnis menyadari risiko yang mereka hadapi; 80% pembuat keputusan mengindikasikan bahwa manajemen fraud akan menjadi fokus yang berkembang selama dua tahun ke depan.

Agar dapat beradaptasi dengan aman untuk mengikuti perubahan permintaan konsumen, sekarang adalah saatnya bagi semua penjual retail untuk menerapkan strategi mitigasi fraud sambil melakukan digitalisasi. Berinvestasi dalam solusi manajemen fraud sambil menerapkan opsi checkout online, di dalam toko, dan hibrid dapat membantu melindungi bisnis dari fraud, memitigasi risiko, mempercepat pemulihan paska-Covid-19, meningkatkan proses bisnis, dan melindungi pelanggan, sambil membangun loyalitas.

Sumber: https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2020/10/29/mitigating-fraud-while-modernizing-for-retails-digital-future/?sh=21060ef9e043 

copyright © cekfintech.id 2024