Inklusi keuangan perlu dilakukan secara serius karena masih banyak masyarakat, khususnya pekerja informal atau masyarakat tradisional yang belum memiliki akses pada produk dan layanan jasa keuangan. Mereka kerap kali terjebak pada praktik keuangan illegal, penipuan atau lintah darat.
Hal itu diungkapkan Advisor Grup Inovasi Digital Keuangan OJK, Maskum, saat jumpa media secara virtual menyambut bulan bahwa Bulan Fintech Nasional (BFN), Senin (8/11). Ia menyebut, salah satu tujuan diadakan BFN untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan masyarakat.
Menurut World Bank (2016), inklusi keuangan didefinisikan sebagai akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan, kredit dan asuransi yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dengan demikian, fokus inklusi keuangan adalah menyediakan akses, ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan, penggunaan, serta kualitas dengan tujuan terwujud sistem keuangan digital terintegrasi, berdaya saing yang mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,
Dunia internasional telah membuat komitmen untuk inklusi keuangan. Sejak 2010, lebih dari 55 negara berkomitmen dan lebih dari 60 negara sedang mengarahkan strategi nasional mereka pada program ini.
Demikian juga dengan Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Industri Jasa Keuangan dan lembaga-lembaga terkait terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan. Tidak hanya sebatas pengembangan produk dan layanan jasa keuangan, namun meliputi empat elemen inklusi keuangan lainnya yaitu 1) perluasan akses keuangan, 2) ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan, 3) penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, serta 4) peningkatan kualitas produk dan layanan jasa keuangan, dan juga penggunaannya.
OJK bersama Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, dan stakeholders terkait secara serentak di seluruh wilayah Indonesia selama bulan Oktober juga melangsungkan Bulan Inklusi Keuangan dengan melakukan berbagai program seperti kampanye dan sosialisasi terkait inklusi keuangan serta berbagai penjualan produk/jasa keuangan berinsentif. Berbagai kegiatan ini diharapkan akan semakin memperkuat komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholders untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Beberapa program yang dilakukan OJK untuk meningkatkan inklusi keuangan yaitu :