Regulatory Technology (RegTech) merupakan sistem tata kelola, kepatuhan, pengawasan transaksi dan pelaporan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), sehingga sistem bekerja lebih komprehensif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
RegTech memberikan kelincahan dan fleksibilitas dalam mempelajari, mendukung dan menilai regulasi baru. Berbeda dengan sistem tradisional yang kurang efisien dan cenderung kuratif. Kekuatan lainnya adalah RegTech umumnya berbasis cloud yang dapat menyimpan dan memelihara data perusahaan dari jarak jauh. Mekanisme ini memungkinkan perusahaan memangkas biaya dan memungkinkan kontrol data dan keamanan informasi yang lebih baik.
Salah satu manfaat implementasi RegTech misalnya dalam kepatuhan regulasi, yaitu memfasilitasi institusi keuangan dalam kepatuhan regulasi anti-pencucian uang. RegTech menyediakan dan mengembangkan mekanisme untuk memverifikasi identitas konsumen sebagai tindakan pencegahan aktivitas pencucian uang.
Hal lainnya yang berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas dari implementasi RegTech adalah otomatisasi interpretasi terhadap publikasi regulasi. Dengan begitu identifikasi atas proses, wilayah dan sistem yang dipengaruhi oleh perubahan regulasi dapat diperoleh secara cepat.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Yudhi Sadewa, menilai regulatory technology atau regtech merupakan aspek penting dalam melindungi kepentingan konsumen pada industri fintech. Apalagi saat ini pertumbuhan jumlah pengguna fintech melesat tinggi, khususnya di masa pandemi (Republika, 10/6/21).
“Untuk melindungi kepentingan konsumen, pendekatan regulasi dan pengawasan yang kuat sangat dibutuhkan, seperti menggunakan regulatory technology daripada program jaminan yang memerlukan beberapa prasyarat untuk mengurangi potensi risiko,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Republika, Rabu (9/6).
Dengan memanfaatkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan database, hingga blockchain, pengawasan terhadap tata kelola, transaksi hingga kewajiban pelaporan menjadi lebih cepat, sehingga dapat mengantisipasi pelanggaran fintech.
Apalagi dalam industri keuangan yang berbasis kepercayaan masyarakat, kredibilitas dan keamanan layanan transaksi digital menjadi tuntutan utama para pengguna layanan keuangan. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi risiko menjadi sangat penting.