Sebelum Bertransaksi di Pinjol Pertimbangkan Kelebihan dan Kekurangannya


Bermacam tawaran pinjaman online (pinjol) kini mulai bermunculan. Sebagai konsumen, dituntut untuk lebih jeli. Pasalnya, banyak pula pinjol ilegal yang pada akhirnya menyusahkan masyarakat. Oleh karena itu, sebelum melakukan transaksi, cermati status perusahaan tersebut. Pilihlah pinjol yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator resmi. 

Setelah mengetahui mana yang resmi dan tidak, kemudian pertimbangkan bagaimana untung dan rugi pemakaian penggunaan pinjol. Berikut, untung-rugi penggunaan pinjol. 

Kelebihan:

1. Akses pinjaman lebih mudah. Bagi pengusaha kecil dan menengah, kebutuhan modal yang menjadi salah satu kunci usaha. Melalui aplikasi pinjaman, pelaku UMKM maupun pribadi yang bisa menentukan sendiri, mana perusahaan yang dalam waktu singkat dapat memberikan permodalan. Namun sekali lagi, gunakan perusahaan pinjol yang resmi dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan maupun asosiasi fintech. 

2. Memudahkan mengatur keuangan. Teknologi keuangan yang didapat dari aplikasi, bisa membantu pelaku usaha maupun pribadi mengatur sistem keuangan pribadi. Misalnya, dalam aplikasi biasanya memiliki jadwal yang sudah ditetapkan untuk membayar tagihan. Aplikasi fintech sangat membantu dalam mengontrol keuangan. 

3. Proses yang cepat. Fintech memberikan proses pelayanan keuangan yang sangat cepat. Seperti proses dokumentasi keuangan, proses pinjaman, ataupun validasi skor kredit. 

Kekurangan Fintech:

1. Memahami cara kerja fintech.  Belum semua masyarakat memahami penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi tersebut. Oleh karena itu, sebelum menggunakan, setiap orang atau pelaku usaha harus mempelajari lebih bagaimana cara kerja fintech. Hal ini untuk menghindari dari jebakan pinjol ilegal yang biasanya menawarkan iming-iming cepat dan mudah saja. 

2. Rawan penipuan. Melek terhadap informasi fintech  saat ini sudah menjadi keharusan bagi siapa saja. Hal ini berkaitan dengan kemudahan dalam mendapatkan permodalan. Meski begitu,  banyaknya perusahaan yang menwarakn dengan iming-iming untung besar dengan bunga murah, bisa menjadi jebakan dan penipuan. Jadi harus tetap berhati-hati dalam menentukan layanan keuangan yang tepat.

3. Biaya bunga lebih tinggi. Umumnya layanan fintech lending di Indonesia sebagian besar mengandalkan keuangan tradisional dalam menyalurkan pinjaman. Hal ini dapat menambah biaya yang dikeluarkan oleh konsumen. Menanggapi bunga yang tinggi, Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) mengatakan bahwa asosiasi telah menetapkan batas maksimal untuk mengatur bunga pinjaman industri fintech. Nilai bunga yang ditetapkan adalah sebesar 0,8% per hari. (*)

copyright © cekfintech.id 2024