Smart Contract: Transparansi dalam Transaksi Digital


Istilah smart contract mulai umum digunakan dalam transaksi digital. Bukan sekedar kontrak digital, smart contract adalah bahasa pemrograman di mana antara kedua belah pihak melakukan kontrak secara otomatis di atas sistem blockchain

Pada dasarnya, blockchain adalah sebuah tipe database informasi yang tersimpan dalam jaringan komputer. Berbeda dengan kebanyakan database yang menggunakan sistem tersentral, blockchain berjalan dengan sistem desentralisasi. 

Sistem desentralisasi pada blockchain menyimpan data ke dalam node yang kemudian terdistribusi ke ribuan jaringan. Sehingga, setiap node dapat berguna sebagai cross-reference ketika terjadi perubahan data. Kode ini akan tersimpan dalam setiap node yang ada pada seluruh jaringan blockchain

Dengan demikian dalam program smart contract yang menggunakan teknologi blockchain, setiap transaksi akan sepenuhnya terkontrol secara transparan, karena program ini membuat protokol persetujuan digital yang aturannya ditentukan oleh kode komputer dan disepakati oleh node jaringan.

Smart contract  diprediksi menjadi salah satu revolusi jasa keuangan di masa depan. Bahkan, smart contract adalah bagian dari alat transaksi keuangan yang menjanjikan kredibilitas dan transparansi. 

Transparansi sebagai salah satu keunggulan dalam program ini adalah karena seluruh transaksi dalam smart contract tercatat, tidak dapat dihapus, dan dapat diakses publik. Kontrak dibuat berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan secara komputasi dalam bentuk kode. Kode didistribusikan secara merata ke dalam jaringan atau blockchain. Kode juga mencatat seluruh perubahan yang terjadi secara lengkap dan dapat diakses oleh publik.

Oleh karena itu, smart contract memungkinkan kedua belah pihak yang bersepakat, tidak perlu saling kenal, apalagi saling percaya. Karena dasar kontrak bisa dieksekusi adalah jika seluruh prasyarat atau kode terpenuhi. Program ini berjalan secara otonom dan otomatis, asal semua persyaratan terpenuhi, tidak peduli siapapun yang telah mengaksesnya.

Artinya, orang yang tidak saling kenal tetap bisa melakukan transaksi yang kredibel tanpa supervisi otoritas maupun sistem hukum, atas dasar terpenuhinya semua persyaratan yang telah terprogram.  Bagi yang sulit percaya orang lain, penggunaan smart contract cocok menjadi pilihan. Namun demikian, penggunaan smart contract masih belum memiliki aturan hukum yang jelas. Hal ini mungkin perlu diantisipasi oleh pembuat kebijakan sebagai langkah adaptif atas perkembangan teknologi digital yang demikian cepat, khususnya dalam industri keuangan digital. 

copyright © cekfintech.id 2024